Jumat, 09 September 2011

Mengoperasikan DVD Player

Lokasi kontrol




1. Pintu Disc – Buka dan pengaturan disc di dalamnya
2. Area penekanan untuk menutup – Tekan disini untuk menutup pintu DVD.
3. Tombol pembuka – Tekan untuk membuka pintu
4. Tombol On/Standby – Tekan untuk mensaklar On atau standby.
5. Tombol PLAY/PAUSE – Tekan untuk mulai play atau sela.
6. Tombol STOP – menghentikan permainan DISC, tekan dua kali untuk berhenti.
7. Tombol NEXT SKIP – melompat bab berikutnya (maju).
8. Tombol PREVIOUS SKIP – melompat ke bab sebelumnya (mundur).




1. Sensor REMOTE CONTROL SIGNAL – menerima sinyal dari REMOTE CONTROL (arah yang dituju REMOTE sensor ini).
2. Indikator ON/STANDBY – bila menyisipkan kabel power AC ke dalam saluan dinding, lampu indikator ON/STANDBY menyala oranye. Tekan tombol ON/STANBY pada REMOTE, lampu indikator menyala merah dan player dalam keadaan ON.
3. Indikator PLAY – Selama play indikator ini akan menyala hijau. Bila tombol pada remote ditekan, lampu akan menyiarkan dengan cepat menunjukkan sinyal remote telah diterima.

Operasi Dasar
Untuk play disc, tekan tombol ON/STANDBY pada player atau pada REMOTE CONTROL untuk mengatur ON. ON/STANDBY ditunjukkan dengan lampu indikator merah.



1. Tekan tombol OPEN pada DVD player untuk membka disc.
2. Tempatkan disc dengan hati-hati didalam tempatnya denganlabel disc menghadap ke atas (disc double sisi kedua sisi harus isi sehingga dapat juga menempatkan sisi atas) yakinkan disn telah ditempatkan dalam gelendong dengan menekan ditengah.
3. Tekan tombol volume UP atau DOWN untuk mengatur level volume pada remote televisi dan remot DVD.
4. Tekan tombol STOP untuk menghentian permainan. Catatan : Bila player dihentikan peraga akan menunjukkan PRESS PLAY TO CONTINUE, player merekam titikdimana tombol STOP ditekan (fungsi RESUME) . Tekan tombol play lagi, playback akan meresume dari titik ini .
5. Setelah play tekan tombol OPEN pada DVD player untuk membuka pintu dan mengeluarkan disc. Ingat jangan menyimpan disc dalam case untuk mencegah kerusakan disc dan setelah pintu ditutup dan matikan power.

Sumber :

Waluyanti, Sri, dkk. Mei 2008. Buku Direktorat PSMK Untuk Tehnik AudioVideo. “BAB VII Sistem Reproduksi Sinyal Audio Video”.


Prinsip kerja DVD player

DVD player memiliki tugas menemukan dan membaca data yang disimpan sebagai bump pada DVD. Memandang seberapa kecil bump. DVD player merupakan peralatan yang harus mampu membaca ukuran kecil dengan tepat. Pengarah terdiri dari tiga komponen dasar utama:

1. Sebuah pengarah motor pemutar disc. Pengarah motor mengendalikan putaran dengan teliti antara 200 dan 500 rpm, tergantung pada track mana yang dibaca.
2. Sistem laser dan lensa untuk memfokuskan bump dan membacanya. Cahaya berasal laser memiliki panjang gelombang lebih pendek (640 nm) dari pada cahaya laser dalam CD player (780 nanometer), sehingga memungkinkan laser DVD memfokuskan lubang DVD yang lebih kecil.
3. Tracking mechanism yang dapat menggerakkan susunan laser sehingga berkas laser dapat mengikuti spiral track. Sistem tracking juga harus mampu menggerakkan laser pada resolusi mikro.

Dalam DVD player, terdapat bit teknologi komputer yang baik meliputi pembentukan data ke dalam blok data yang dapat dimengerti dan juga mengirimkannya kembali ke DAC dalam kasus data audio video, atau ke komponen lain secara langsung dalam format digital dalam kasus digital video atau data.

Dasar kerja DVD player adalah memfokuskan laser pada track bump. Laser dapat fokus juga pada bahan semi transparan reflektif dibelakang lapisan terdekat atau dalam kasus disc lapisan ganda, melalui lapisan ini dan bahan reflektif di dalam lapisan yang lebih dalam. Berkas laser dilewatkan melalui lapisan policarbonat, lapisan reflektif di belakang memantulkannya dan menumbuk piranti opto elektronik pendeteksi perubahan cahaya. Bump memantulkan cahaya dengan cara berbeda dibandingkan area datar dari disc dan sensor opto elektronik mendeteksi perubahan cahaya yang dipantulkan. Pengarah elektronik menginterpretasikan perubahan pantulan sebagai susunan pembacaan bit-bit yang kemudian tersusun dalam byte.




Bagian paling keras dari pembacaan DVD adalah mempertahankan berkas laser memusat di atas track data. Pemusatan merupakan pekerjaan dari sistem tracking. Sebagaimana DVD player, sistem tracking harus menggerakkan laser keluar secara terus menerus. Bila gerakan laser keluar dari senter disc, bump bergerak melalui laser pada kecepatan yang bertambah. Ini terjadi karena linier, atau tangensial, kecepatan bump sama dengan jari-jari kali kecepatan perputaran disc. Maka sebagaimana gerakan laser keluar, gelendong motor pemintalan DVD harus melambat sedemikian sehingga bump berjalan melewati laser pada suatu kecepatan yang tetap dan data yang diubah disc pada kelajuan tetap.

Suatu hal yang menarik bahwa jika DVD mempunyai lapisan kedua, awal track data lapisan menjadi di luar disc sebagai ganti di dalam. Ini memungkinkan player transisi secara cepat dari satu lapisan ke berikutnya, tanpa menunda pengeluaran data, karena ini tidak harus menggerakkan laser kembali ke senter dari disc untuk membaca lapisan berikutnya.

Sumber :

Waluyanti, Sri, dkk. Mei 2008. Buku Direktorat PSMK Untuk Tehnik AudioVideo. “BAB VII Sistem Reproduksi Sinyal Audio Video”.

Merawat DVD Player

Pada posting kali ini, saya akan memberikan sedikit tips untuk merawat DVD Player dengan baik dalam penggunaannya agar tidak cepat rusak.

Berikut tips untuk Merawat DVD dengan baik dan benar,


1.Simpan DVD Player dalam tempat tertutup
Hal ini dimaksudkan agar, DVD yang Anda miliki tidak banyak terkena debu dari luar secara langsung, DVD juga sensitive terhadap sinar matahari langsung, selain itu agar terjaga dari suhu yang lembab atau panas.


2.Sebaiknya bagian belakang tempat penyimpanan dibiarkan terbuka
Hal ini dimaksudkan agar panas yang dihasilkan setelah atau DVD sedang dijalankan mudah keluar karena tidak tertahan oleh dinding penutup.


3.Gunakan lap lembut
Ketika Anda membersihkan DVD, sebaiknya Anda menggunakan lap yang halus, apalagi ketika Anda membersihkan pinggir piringan DVD Playernya, usahakan ketika Anda membersihkan DVD jangan dengan arah yang berlawanan, sebaiknya Anda membersihkannya dengan cara berputar misalnya searah jarum jam. Bersihkan minimal seminggu sekali.


4.Gunakan DVD Cleaner
Sebaiknya ketika Anda membersihkan, gunakan cairan yang memang diadakan untuk membersihkan peralatan elektronik, khususnya untuk DVD. Ini akan menjamin DVD anda berkilau tetapi tidak rusak karena cairan yang salah.


5.Jika kualitas gambar masih jelek walaupun sudah menggunakan DVD Cleaner, bersihkan bagian dalamnya dengan menggunakan cutton bud yang sebelumnya telah dibasahi terlebih dahulu dengan cairan khusus elektronik.


6.Jangan menumpuk DVD Player dengan sistem elektronik lain
Ini dimaksudkan agar panas yang dihasilkan oleh DVD dan elektronik lainnya tidak beradu dan akhirnya akan merusak DVD dan elektronik lainnya.


7.Hindari menyetel DVD Player secara terus menerus karena dapat merusak mata optik.
Kemampuan DVD yang memang ada batasnya membuat Anda kurang nyaman, tetapi ini adalah kodrat dari setiap produk pasti mempunyai kemampuan yang terbatas.


8.Hindari menyusun koleksi DVD film di atas DVD Player. Gelombang magnet yang ada dapat mempengaruhi keduanya


Sumber :
•Taruna, Agus. 2009. “Merawat dan Memperbaiki Gadget”. Yogyakarta : Octopus.
• http://rodyzone.blogspot.com/ diakses per tanggal 7 Agustus 2011.

Memperbaiki DVD player

Repair atau troubleshooting adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita anak SMK, terutama pada jurusan kita Audio - Video yang selalu dihadapkan pada perbaikan dan perakitan barang – barang elektronika. Barang – barang elektronika sangatlah mudah rusak khususnya DVD Player, ini terutama disebabkan oleh panas yang berlebihan pada komponen, tidak stabilnya arus dari PLN dll. Dalam materi ini kita akan membahas langkah – langakah mengatasi kesalahan pada DVD PLAYER TEKNIK DASAR MENCARI KERUSAKAN PADA DVD
MATI TOTAL SOLUSI : Perhatikan gejala mati total tersebut apakah karena disebabkan tegangan dari listrik PLN memang tidak masuk sama sekali. Biasanya mati total ini ditandai dengan tidak adanya sama sekali indikator yang menyala Bila mempunyai multimeter dapat dengan mudah mengukur tegangan listrik dari kabel power ke rangkaian regulator (power supply).
bila memang tegangan power dari PLN masuk ke dalam unit power supply, bisa di ukur tegangan output dari power supply tersebut. DVD model terbaru hanya menggunakan 2 buah tegangan yaitu +5V dan +12V, umumnya model lama agak sedikit rumit Karena menggunakan +12V,-12V,+5V,+3,3V. Bila ternyata tegangan tersebut semua ada, bisalah dipastikan Decoder Board nya yang rusak, atau istilah kerennya dikalangan kita adalah MPEG tetapi jangan langsung mengganti MPEG tersebut karena biasanya bukan rusak dari rangkaian "Hardware", tetapi ada kemungkinan rusak karena "Firmware" corrupt atau hilang, jadi jangan terburu buru ganti MPEG, apalagi DVD model baru yang menggunakan SPI Flash, itu lebih sering rusak "firmwarenya" solusinya tinggal isi lagi "firmwarenya" dari PC ke DVD player tersebut.
Tidak ada suara gejala tidak ada suara biasanya di karenakan rangkaian Mute bekerja atau bisa juga karena Ic Pre amp (4558) rusak. bila rusak karena rangkaian mute bekerja, cabut saja 2 buah transistor pada bagian Mute tersebut, kerusakan ini sering di dapati pada DVD Vitron. PROBLEM NO DISK PADA DVD Penyebab utama adalah optic, tetapi perhatikan dulu gejalanya, karena juga terkadang dari motor spindle, bisa terjadi juga dikarenakan kabel flexsible rusak.
Kerusakan optik biasa pada umumnya terjadi karena laser dioda sudah tidak menghasilkan output power yang sesuai, umumnya output laserdiode DVD player adala h 7mW untuk DVD, untuk VCD dan CD berkisar antara 5mW
Dan juga kerusakan bisa terjadi karena sudut penembakan laser diode yang tidak presisi ,karena begitu kecil ukurannya bagi mata awam untuk membuat ukuran tersebut normal kembali yaitu mikrometer,jadi sebenarnya optik yang rusak bisa diperbaiki dengan menggunakan alat yang lengkap, tetapi karena harga alat tersebut amat mahal, lebih baik beli yang sudah jadi.

TRIK MENGATASI DVD NO DISC DENGAN WD 40
Coba praktekkan trik sederhana ini untuk mengatasi kerusakan DVD " NO DISC ".Caranya dengan membuka mekanik DVD dan kita posisikan terbalik, SPINDLE motor boleh dilepas atau tetap terpasang pada mekaniknya. Semprotkan cairan WD 40 pada sekitar as rotor belakang dari SPINDLE motor sedikit saja (satu kali semprot). Putar motor dengan menggunakan tangan beberapa kali sampai dimungkinkan as dari motor terlumasi.Tempatkan mekanik ke posisi semula dan bersihkan mekanik dari sisa cairan yang mungkin tercecer dengan menggunakan tissue atau kapas. Hati hati pada saat menyemprot jangan sampai cairan mengenai mata optic DVD. Perlu di ketahui sebelum melakukan hal di atas harus kita yakinkan dahulu bahwa yang menyebabkan DVD NO DISC adalah memang dari SPINDLE motor.Dapat kita lihat sepintas dengan mengamati mekanik DVD saat di operasikan, cirinya OPTIC terlihat masih bersinar merah, putaran piringan terlihat lambat dan berat,dan kerja mekanik yang lain normal. Sumber : Scribd.com

Melakukan Install DVD player

Melakukan Install DVD Player Menghubungkan DVD player pada penerima stereo (atau televisi jika tidak memiliki penerima) meliputi pembuatan dua hubungan dasar audio dan video. 1.Hubungan audio • Hubungan pertama untuk bagian sinyal audio. Terdapat beberapa pilihan tergantung pada penerima yang dimiliki. Pilihan terbaik (jika ada) adalah menggunakan optic (juga dinamakan Tos-link) atau koneksi digital coaxial (RCA). Kedua pilihan ini sama kualitasnya, juga sama dalam hal penggunaan dibutuhkan dua keluaran pada DVD player dan sebuah masukan pada penerima. Hanya pada penerima dibangun dalam decoder dolby digital. • Jika penerima dibangun tidak memiliki Dolby Digital atau DTS decoder, namun merupakan Dolby Digital ready cari kanal Dolby 5.1 atau kanal DTS 5.1. Hubungan ini meliputi enam kabel, berkaitan dengan perbedaan kanal speaker : kiri depan, senter depan, kanan depan, kiri belakang, kanan belakang dan subwoofer. • Pilihan akhir dihubungkan dua komponen keluaran analog RCA. Ini merupakan hubungan dua kabel dengan satu kabel mengirimkan suara speaker kiri dan kabel yang lain mengirim speaker kanan. Hubungan ini akan mengirimkan suara stereo, namun mungkin hanya merupakan pilihan jika memasang televisi secara langsung, atau jika yang dimiliki penerima tua dua kanal. 2.Hubungan video • Pilihan kualitas terbaik menggunakan hubungan komponen. Hubungan ini terdiri dari tiga kabel : warna label merah, biru dan hijau. Oleh karena itu hubungan ini hanya ada pada seperangkat penerima dan televisi mutakhir. • Pilihan berikutnya adalah S-Video. Hubungan DVD player satu kabel pada penerima. • Pilihan terakhir serupa dengan pengaturan audio, menggunakan keluaran video RCA analog, biasanya dengan warna label kuning pada kedua ujungnya. Ini akan mengirimkan kualitas terendah, namun mencukupi untuk televisi yang paling tua. A.Koneksi Dasar DVD player dan TV dengan jack masukan Audio/Video
Gambar 3.1 • Sisipkan kabel audio dalam AUDIO jack L (kiri = putih) dan R (kanan = merah) dibelakang DVD player, dan dalam jack AUDIO IN dalam perangkat TV. • Sisipkan kabel video (kuning) ke dalam jack VIDEO dibelakang DVD player dan ke dalam jack VIDEO IN perangkat TV. • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC. • Tekan tombol play pada DVD player. B.Koneksi DVD player, TV dengan Jack masukan Audio Video menggunakan kabel S-Video
Gambar 3.2 • Sisipkan kabel audio ke dalam jack AUDIO L (kiri=putih) dan R (kanan = merah) dibelakang DVD player dan jack AUDIO IN pada televisi. • Sisipkan kabel S-Video ke dalam jack S-Video dibelakang DVD player dank e jack S-VIDEO pada televisi. Koneksi ini memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik (kabel kuning VIDEO IN atau OUT dalam S-VIDEO tidak diperlukan). Jika Tv tidak mempunyai S-VIDEO, gunakan koneksi dasar video pada gambar sebelumnya. • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC. • Mainkan DVD C.Koneksi DVD player, televisi dengan jack audio input dan jack komponen video • Sisipkan kabel audio ke dalam jack AUDIO L (kiri = putih) dan R (kanan = merah) di belakang DVD player dan ke dalam jack AUDIO IN pada televisi. • Sisipkan kabel VIDEO ke dalam jack keluaran komponen video dibelakang DVD player dan jack masukan kompenen video pada televisi. • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC. • Mainkan DVD.
Gambar 3.3 Catatan: • Untuk kemungkinan gambar terbaik gunakan jack komponen video pada televisi, dan atur VIDEO OUT pada YUV. Jika televisi tidak mempunyai masukan komponen video dapat menggunakan jack S-Video pada DVD player dan atur VIDEO OUT pada S-Video. • Jika jack masukan komponen video dalam televisi ditandai Pr, Pb, Y artinya pengaturan televisi telah mempunyai fungsi progressive scan, tombol DISPLAY/P-SCAN pada remote control tidak perlu ditekan untuk memilih PROGRESSIVE TV. Jika jack masukan kompoenen video pada televisi ditandai Cr, Cb, Y. dalam kaitannya penggunaan fungsi P-SCAN, setelah koneksi tekan tombol DISPLAY/P-SCAN untuk memilih PROGRESSIVE TV. D.Hubungan kombinasi DVD Player+TV+Dolby Digital Theater System (audio/video receiver/home theater)
Gambar 3.4 • Sisipkan kabel audio ke dalam AUDIO L ( kiri = putih) dibelakang DVD player dan ke dalam jack masukan penerima audio video. • Jika mempunyai penerima Dolby digital atau digital theater sisipkan kabel koaksial ke jack COAXIAL pada DVD player dan jack masukan digital dibelakang penerima. Koneksi ini memungkinkan penggunaan fungsi decoder dolby digital pada penguat AV atau penerima. Untuk itu juga harus mengatur perangkat keluaran Audio SPDIF/RAW atau SPDIF/PCM dalam menu pengaturan audio. • Hubungkan kabel video pilih salah satu dari 3 mode hubungan bila memilih satu koneksi mode, mode yang lain tidak diperlukan: • Koneksi video dasar • S-Video • Koneksi komponen video • Sisipkan kabel daya AC ke dalam saluran AC. • Mainkan DVD Catatan: • Kabel coaxial bukan kabel coaxial antenna, ini merupakan kabel audio kualitas tinggi dengan jack RCA pada kedua ujungnya. Bila membeli ke toko tanyakan kabel coaxial audio DVD untuk kanal suara 5.1. • Jika memiliki penerima atau piringan satelit tambahkan DVD player ini tidak akan mempengaruhi koneksi. • Bila digunakan kabel coaxial, tidak diperlukan penggunaan kabel AUDIO. • Untuk penggunaan kabel coaxial diperlukan pengaturan keluaran audio ke SPDIF/RAW atau SPDIF/PCM. Sumber : • Waluyanti, Sri, dkk. Mei 2008. Buku Direktorat PSMK Untuk Tehnik AudioVideo. “BAB VII Sistem Reproduksi Sinyal Audio Video”.

Jumat, 27 Mei 2011

Memilih Jenis Kaset Sesuai Dengan Kegunaannya

1. Kaset Komputer (Binary Cassette)
Digunakan untuk menyimpan data komputer dengan sistem binary digit. Alat Pemutar dan Penyimpan data berupa perangkat komputer.

2. Kaset Analog/Audio (Analog/Audio Cassette)
Digunakan untuk Menyimpan lagu/musik dengan format Binary Digit menggunakan sistem Frequency Shift Keying. Alat Pemutar dan Perekam lagu/data informasi berupa Tape Recorder.

3. Kaset Audio Video (Audio Video Cassette)
Digunakan untuk Menyimpan video/gambar bergerak dengan format DCC (Digital Compact Cassette) yang dikembangkan dari format Audio Binary Digit. Alat Pemutar dan Perekam Video/gambar bergerak berupa Video Cassette Recorder (VCR).

Bagian-bagian Kaset Audio Video (VCR Cassette)

1. PITA CASSETE

Panjang Pita 800 Foot (244-M), Lebar 1/2-Inch (1.3-CM) . Pita Milar dilapisi Oksida berfungsi sebagai media rekaman.

2. PENGGERAK PINTU MASUKNYA KASET

Penggerak pintu masuknya kaset untuk melindungi pita kaset.

3. DUA KUMPARAN PEMEGANG TAPE

Kumparan penggulung yang berfungsi menggulung tape yang sudah terekam dan yang belum terekam.

4. PENGUNCI BEBAN


Terdapat dua pengunci beban untuk menghindari pembukaan di dalam gulungan kaset.

PRINSIP KERJA VCR

Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.
VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.
Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.
Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.

Berikut adalah prinsip kerja Video Cassette Recorder :
Pertama kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik.

Pada mode SP, kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps), pada mode LP pada 0.66 inci per detik (16,7 mmps), dan pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps). Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci(5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear,maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam.

Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar yang akan menarik kaset keluar dari VCR.Mereka akan bergerak pada rel dan membungkus perekam disekitar drum. Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, di belakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini. Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track,kaset akan berputar dengan baik disekitar drum. Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam.

Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat.

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Video_Cassette_Recorder